Ketika warna punya harga

Pramuniaga di toko handphone ini tersenyum sambil menjejerkan beberapa buah handphone. Dengan seksama dua buah handphone dengan jenis yang sama saya letakkan di hadapannya. Satu berwarna hitam satu lagi warna putih.

” kenapa bisa handphone dengan jenis yang sama tapi harganya beda. Inikan hanya beda warna saja” tanya saya sambil menunjuk label harganya.

” Yang warna putih itu banyak yang cari kak. bahkan kadang ada yang rela indent dulu sampai ada yang warna putih. Makanya harganya beda kak.” jelasnya sambil tersenyum.

Hari itu saya dapat pelajaran, Warna itu punya harga.

Di Indonesia tahun 90-an, pengguna mobil berwarna putih tidak banyak. Maklum saja mobil putih sering di asosiasikan dengan mobil ambulans, angkutan umum maupun mobil jenazah. Kalaupun ada yang menggunakan mobil putih sebagai kendaraan pribadi biasanya mereka yang memiliki backround pekerjaan di bidang kesehatan.

Demi alasan kepraktisan, mobil warna putih cenderung dihindari karena jika terlihat kotor sedikit saja,mobil akan terlihat dekil.Lain di Indonesia, lain pula di Jazirah Arab sana.Menurut seorang teman disana malah mobil-mobil umumnya berwarna putih. Mungkin karena mobil berwarna putih tidak terlalu menyerap panas sehingga cocok untuk daerah gurun.

Warna putih biasanya identik dengan produk keramik, produk kesehatan dan alat-alat rumah tangga. Lihatlah desain kamar mandi, closet,guci,mesin cuci biasanya di buat berwarna putih. Secara garis besarnya, produk yang di gunakan di dalam rumah dan kurang bersentuhan dengan dunia luar rumah.Intinya produk warna putih hanya cocok untuk produk indoor.

Ketika Apple Inc. yang dikomandoi Steve Jobs mengeluarkan produk seperti ipod,Imac, Iphone dalam balutan warna putih, banyak orang baru kemudian menyadari bahwa warna putih membuat produk – produk tersebut menjadi tampak lebih elegan.

Warna putih yang memberikan konotasi  suci, bersih, keren, stylish, mewah, dan baik. Penjualan produk-produk ini pun laris manis.Metode Steve Jobs yang “out of the box” ini kemudian memberikan inspirasi pada produk lain untuk juga menggunakan warna putih.

Di dunia otomotif ,mobil berwarna putih kemudian menjadi trend. Berlomba-lomba para produsen dari mobil kelas premium sampai ke mobil-mobil kelas menengah merelese mobil berwarna putih. Dari Nissan GT-R yang dibandrol milyaran rupiah sampai mobil sejuta ummat sekelas Avanza dan Xenia disemua menyediakan pilihan dalam warna putih. Du Pont  perusahaan cat mobil) pernah merelease laporan bahwa persentase mobil putih yang di release di pasaran sekitar 23 persen, disusul oleh hitam 21 persen, 18 persen warna silver dan sisanya warna-warna lain. Dari sisi harga jual kembali, Warna putih saat ini nilainya pun baik. Maklum sudah banyak penggemar.

Demam warna putih tidak berhenti disitu. Produk elektronik seperti handphone, video player sampai ke Televisi pun juga berlomba menyediakan varian dalam warna putih. Tahun 2013 memang tahunnya produk berwarna putih.

Warna adalah ekspresi mendasar manusia sehingga memiliki pengaruh secara psikologi maupun secara emosi. Dalam sejarahnya peradaban manusia,warna telah dipakai sebagai medium untuk mengungkapkan pesan. Pesan yang dibawa dengan menggunakan warna cenderung dapat diungkapkan lebih instan dan lebih berwarna. Hal ini  sudah dapat dilihat dari kebudayaan-kebudayaan kuno manusia sampai era sekarang ini.

Kembali ke soal warna putih. Dengan banyak produk yang di release dengan warna putih sekarang, tidakkah anda tertarik untuk memiliki salah satu diantaranya.

Kalo saya sih masih fikir-fikir, bukan soal warna tapi lebih ke persoalan isi dompet.

Salam putih.

12 Comments - Add Comment

Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.